SELAMAT DATANG DI KINGDOM GROUP BANDAR TOGEL ONLINE TERPERCAYA DAN BONAFIT

Kamis, 30 September 2021

 



SEKS PADA REMAJA

 

Remaja merupakan masa antara anak-anak menuju orang dewasa. Remaja tidak sama dengan masa pubertas. Perkembangan fisik, kognitif, emosional remaja pastinya berkaitan dengan sikap dan perilaku seksual remaja tersebut. Rasa ingin tahu dan fantasi seksual menyebabkan remaja ingin mempraktekan apa yang mereka ketahui tentang perilaku/ kegiatan orang dewasa. Teman seumuran juga memainkan peranan yang sangat kuat terhadap sikap dan perilaku seksual remaja. Secara psikologis pada fase remaja, memiliki dua aspek penting yaitu remaja diharapkan sudah menemukan orientasi seksualitasnya atau arah ketertarikan seksualnya, dan remaja diharapkan untuk menerima dan mengembangkan peran seks serta kemampuan tertentu sesuai dengan jenis kelaminnya.

Dalam era globalisasi sekarang ini, memungkinkan para remaja itu dengan mudah mendapatkan tontonan atau film yang tersaji, bahkan bacaan dan lain sebagainya mengenai seks dari dalam maupun luar negri. Informasi tentang seks dikalangan remaja yang di peroleh dari sumber – sumber tersebut ada yang tidak sesuai dengan norma dan budaya yang berlaku di Indonesia. Dari sebuah sumber penelitian pada tahun 1991, menunjukan bahwa hal yang mempengaruhi perilaku seksual menyimpang, menurut kelompok tokoh masyarakat, yaitu karena pengaruh lingkungan yang sangat dominan.

Pada remaja sekarang, perkembangan fisik berjalan sangat cepat,  sehingga pada masa remaja berakhir mereka sudah memiliki organ seksual primer maupun sekunder sebagaimana halnya orang dewasa. Masalah remaja, pada dasarnya bersumber pada perubahan organo-biologik akibat pematangan organ – organ reproduksi yang sering kali tidak diketahui oelh remaja sendiri. Meskipun masyarakat belum bisa menerima pembicaran mengenai masalah seks secara terang – terangan dalam kalangan remaja, misalnya di sekolah masih terbatas, padahal menurut studi pengajaran tentang sex education sangat penting, dampak positif yang ditimbulkan juga dapat mengajarkan bagaimana baik nya dalam bertindak untuk perempuan maupun laki laki. Kebutuhan pembelajaran tentang sex dan reproduksi juga harus disampaikan dengan cara yang baik dan benar. Pada Indonesia sendiri perubahan sikap aktivitas seksual pada remaja remaja Indonesia juga termasuk memprihatikan. Hal ini dapat di lihat dari kecendrungan tingkat kehamilan pada remaja yang terus meningkat setiap tahun nya. Kesehatan reproduksi seksual juga sasngat penting bagi terbentuknya sebuah keluarga yang bahagia dan sejahtera. Terbentuknya keluarga yang baik dan sejahtera ini juga dapat membantu memajukan bangsa.

Tidak dapat di sangkal bahwa seks merupakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh kalangan reaja pada zaman sekarang. Bagi remaja yang abru mendapatkan pembangkitan hormone seksual pada pertama kalinya, perasaan yang ditimbulkan akan mengakibatkan gejolah gejolaknya yang dapat membuat frustasi. Perkembangan seksual reproduksi pada remaja di pengaruhi oleh hormone seks, baik pada laki laki maupun perempuan. Hormon seks yang baik adalah tekstoteron, estrogen dan progesterone. Perilaku seksual yang biasa dilakukan terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1.       Bersentuhan, dimulai dari berpegangan tangan samapi berpelukan.

2.       Berciuman, mulai dari ciuman singkat, hingga ciuman panas dari bibir dan memainkan lidah.

3.       Bercumbuan, hampir sama dengan bersentuhan dan berciuman, tetapi dilakukan di daerah erotis yang dapat membangkitkan gairah seksual pasangan.

4.       Berhubungan intim.

 

Anda dapat membaca di artikel saya mengenai perilaku seksual atau foreplay yang dapat membantu seks anda lebih menggairahkan secara lengkap di seks yang menggairahkan.

Pada remaja yang memperoleh pendidikan seks melalui sunber yang tidak pas, dapat berdampak negative sangat besar. Sehingga wajar bila terjadi perilaku seks remaja tersebut dapat menyimpang. Dalam kenyataannya, masih banyak anak remaja yang  mengaku bahwa pendidikan seks tidak didapat dari orangtua, tetapi di dapat dari buku bacaan dan dari informasi yang diberikan temannya. Karena di sekolah ataupun di masyarakat tidak ada mata pelajaran khusus membahas pendidikan tentang organ seksual. Bahkan katanya, karena tidak mengetahui pendidikan seks dengan benar bebarapa teman remaja tersebut harus menanggung malu karena hamil.

Bagi remaja zaman sekarang perbincangan mengenai hubungan seks bukan hal yang tabu, sudah menjadi hal yang biasa. Pada zaman sekarang sex dianggap benar dan normal atau paling sedikit di perbolehkan. Bahkan hubungan seks di luar nikah dianggap benar apabila orang-orang yang terlibat saling mencintai dan saling terkait.

beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seks pada remaja, yaitu:

- Pertama, faktor perkembangan yang terjadi dalam diri mereka berasal dari keluarga di mana anak mulai tumbuh dan berkembang. Hubungan cinta kasih orang tua merupakan faktor utama bagi seksualitas anak selanjutnya. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua dalam suatu keluarga merupakan dasar bagi pendidikan selanjutnya.

Dalam hal ini sikap orang tua dapat digolongkan menjadi tiga,

(1) orang tua yang melarang anak-anaknya membicarakan soal-soal seks, karena itu dianggap tabu;

(2) orang tua yang acuh tak acuh. Mereka sama sekali tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, termasuk dalam hal seksualitas;

(3) orang tua yang benar-benar memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Mereka mau memberi penjelasan tentang pergaulan putra-putrinya.

- Kedua, faktor luar yang mencakup sekolah cukup berperan terhadap perkembangan remaja dalam mencapai kedewasaannya. Di sekolah mereka dihadapkan dengan pemikiran dan pandangan serta penilaian yang lebih obyektif, termasuk dalam soal seksualitas. Namun sayang, realitasnya kebanyakan sekolah kurang berani dan belum menangani secara serius.

- Ketiga, masyarakat yaitu adat kebiasaan, pergaulan dan perkembangan di segala bidang khususnya teknologi yang dicapai manusia pada dewasa ini. Bagi remaja desa, di mana masyarakat masih menjaga dan melindungi adat secara ketat, sedikit sekali anak berprilaku berandalan. Lingkungan masyarakat yang baik akan mempengaruhi orang yang baik dan kuat. Pada masyarakat kota, di samping orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehari-hari, lingkungan masyarakat juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

 

Banyak orangtua yang mungkin masih mengandalkan trik untuk menakut-nakuti untuk mencegah anak melakukan aktivitas seksual. Misal, dengan mengatakan padanya untuk tidak berenang bersama teman laki-laki karena berpotensi membuatnya hamil. Pada dasarnya hal tersebut tidaklah benar. Berikanlah fakta dan informasi yang benar tentang seks pada anak anda. Namun, jangan juga menceramahiatau memarahi anak anda ketikasang anak bertanya tentang hal hal berbau seks. Pahamilah bahwa pada masa remaja, tentu ada dorongan besar dan rasa penasaran yang mulai muncul tentang seks pada anak, kekhawatiran anda juga akan bertambah tentang hal tersebut, Pahami perasaan anak dan berikan penjelasan dengan pikiran yang jernih. Pendidikan seks yang anda berikan juga akan berpengaruh besar untuk perkembangan anak pada nantinya.

Untuk itu, semua  orang tua, guru, masyarakat, tokoh agama dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang seks yang benar kepada remaja. Karena saat ini berbicara masalah seks bukan lagi hal yang tabu. Remaja harus mengetahuinya. Para pendidik diharapkan memahami karakteristik perilaku seksual remaja, perkembangan peranan seks pada remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja. Semoga artikel saya dapat membantu para pembaca sekalian!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © KINGDOMGRUP - KINGDOM GRUP - ALTERNATIF KINGDOMGRUP - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -